Blogger Medan bukan sebentar aku membersamai mereka di tiap kegiatan, bahkan semakin hampir banyaknya kegiatan mungkin agenda satu ini yang membangkitkan kenangan. Bagaimana tidak mungkin, pasalnya di umur yang terbilang tidak muda ini malam itu seperti di ajak keliling menuju masa di mana masih semangatnya meraih mimpi dan harapan. Masa kecil yang tanpa risau untuk memiliki mimpi dan harapan, masa kecil yang sedang bergairah untuk mencapai apa yang diinginkan dan tidak perlu terlalu banyak hal yang dipikirkan. Begitu membahagiakan.
Mungkin Kamu juga tertarik ulasan terkait:
Belajar SEO di Medan Eksklusif
Perahu naga. Pada kesempatan yang langka, kami pun secara bersama-sama memilih sebuah wahana untuk sedikit merasakan bagaimana caranya berbahagia karena sebagian mungkin sudah lupa. Alhasil sekitar 11 orang yang hampir gila, teriak histeris tak terduga, ketika menunggangi perahu naga yang bergerak seperti ayunan TK. Tak sedikit yang tertawa, dan ada juga yang hampir mual kemudian dilema, memilih ikut teriak atau diam tanpa kata. Dan aku adalah salah satu penyumbang teriakan yang begitu bahagia, melupakan orang sekitaran yang melihat kami semua. Kepala pun mendadak pusing tak terkira, karena ayunan perahu naga tak berhenti gerakannya, teriakan kami mencuri perhatian warga, perahu naga semakin kencang ayunannya. Aku pun berprasangka, kami dijadikan objek untuk menarik perhatian seluruh warga, karena suara teriakan kami semua, banyak yang ingin mencoba wahana perahu naga.
Ketika teman blogger yang lain melirik wahana biang lala seketika pilihan pun diputuskan, aku lebih memilih bersahabat dengan kenyataan, melihat kesanggupan untuk tidak melanjutkan petualangan. Mereka pergi meninggi melihat puncak pasar malam dari ketinggian, aku asyik berkeliling melihat banyak orang yang sedang mencipta kenangan, bersama anggota keluarga mereka dan orang-orang kesayangan. Pandangku tertuju pada wajah anak-anak yang berbahagia tanpa beban, aku pun tanpa sadar berusaha mengingat masa kecil yang tanpa ragu memikirkan masa depan. Ketika aku kecil dan menghabiskan masa kanak di TPA - Taman Pendidikan Al-qur'an, di sini aku pernah bermimpi ingin menjadi ustadz mungkin hanya sekadar ingin. Dan kemudian, entah apa yang menyebabkan aku merubah keinginan, memutuskan untuk ingin menjadi dokter dan lagi-lagi mungkin hanya sekadar ingin. Semakin bertambah umur bertambah juga beban pikiran, dan mulai lupa bagaimana caranya bermimpi dan memiliki harapan.
Keliling pasar malam dengan mereka seakan rindu masa kecil yang tak terduga, perlahan muncul membentuk jejaring bahagia, mengingatkan kembali bahwa mimpi dan harapan bukan hanya milik anak kecil tapi milik semuanya. Hanya saja, kita lupa bahwa mimpi dan harapan harus disertai ikhtiar dan juga berdo'a, titipkan sejenak pada Allah untuk nanti bertahap pelan mencapainya.
Oh iya, nanti kita ke pasar malam ya, merajut kenangan bahagia, berdua saja.
Belajar SEO di Medan Eksklusif
![]() |
Senyum apa adanya ini didukung oleh fotographer dadakan |
Perahu naga. Pada kesempatan yang langka, kami pun secara bersama-sama memilih sebuah wahana untuk sedikit merasakan bagaimana caranya berbahagia karena sebagian mungkin sudah lupa. Alhasil sekitar 11 orang yang hampir gila, teriak histeris tak terduga, ketika menunggangi perahu naga yang bergerak seperti ayunan TK. Tak sedikit yang tertawa, dan ada juga yang hampir mual kemudian dilema, memilih ikut teriak atau diam tanpa kata. Dan aku adalah salah satu penyumbang teriakan yang begitu bahagia, melupakan orang sekitaran yang melihat kami semua. Kepala pun mendadak pusing tak terkira, karena ayunan perahu naga tak berhenti gerakannya, teriakan kami mencuri perhatian warga, perahu naga semakin kencang ayunannya. Aku pun berprasangka, kami dijadikan objek untuk menarik perhatian seluruh warga, karena suara teriakan kami semua, banyak yang ingin mencoba wahana perahu naga.
![]() |
teriak-teriakan palsu hanya untuk meramaikan suasana |
Ketika teman blogger yang lain melirik wahana biang lala seketika pilihan pun diputuskan, aku lebih memilih bersahabat dengan kenyataan, melihat kesanggupan untuk tidak melanjutkan petualangan. Mereka pergi meninggi melihat puncak pasar malam dari ketinggian, aku asyik berkeliling melihat banyak orang yang sedang mencipta kenangan, bersama anggota keluarga mereka dan orang-orang kesayangan. Pandangku tertuju pada wajah anak-anak yang berbahagia tanpa beban, aku pun tanpa sadar berusaha mengingat masa kecil yang tanpa ragu memikirkan masa depan. Ketika aku kecil dan menghabiskan masa kanak di TPA - Taman Pendidikan Al-qur'an, di sini aku pernah bermimpi ingin menjadi ustadz mungkin hanya sekadar ingin. Dan kemudian, entah apa yang menyebabkan aku merubah keinginan, memutuskan untuk ingin menjadi dokter dan lagi-lagi mungkin hanya sekadar ingin. Semakin bertambah umur bertambah juga beban pikiran, dan mulai lupa bagaimana caranya bermimpi dan memiliki harapan.
![]() |
sudah bisa jadi cover majalah bobo belum ya? |
Keliling pasar malam dengan mereka seakan rindu masa kecil yang tak terduga, perlahan muncul membentuk jejaring bahagia, mengingatkan kembali bahwa mimpi dan harapan bukan hanya milik anak kecil tapi milik semuanya. Hanya saja, kita lupa bahwa mimpi dan harapan harus disertai ikhtiar dan juga berdo'a, titipkan sejenak pada Allah untuk nanti bertahap pelan mencapainya.
Mohon Maaf Dengan Sangat, Foto Bahagia Ini Diambil Tanpa Izin Orang Tuanya
Semoga Dimaafkan, Pada Allah Saya Mohon Ampun
Favorit Foto Anak Yang Mana?
Oh iya, nanti kita ke pasar malam ya, merajut kenangan bahagia, berdua saja.
31 Komentar
Bahagia kali yah main ke pasar malam. Anak-anak selalu tersenyum dapat kapas dan bisa bermain. Duh,gak asik nya gak bisa ikutan malam tadi bersama kawan-kawan blogger medan.
BalasHapusyok lain kali ikutan kak, hihiihi
HapusKenangan yg indah hendaknya bisa sering diulang kembali kegiatannya, walaupun mungkin sudah berbeda 180 derajat. Tips: Jangan berharap yang muluk2. Kalau perlu pasang selalu 'very low expectation' untuk memaksimalkan pengulangan kenangan yg indah tersebut
BalasHapusnah bener, jangan terlalu tinggi ekspektasi, dalam segala hal pun demikian, agar tau kapan kita berhenti sejenak tuk menghela napas kemudian melanjutkannya dengan semangat baru, heheh
HapusEmnk pasar malam selalu mampu membuat kenangan masa kecil kembali
BalasHapuskenangan yang kembali dan tak ingin pergi, akhirnya nyesek hihihi
HapusBagus kameranya, pintar yang fotokan. Dulu pernah ke pasar malam, naik bianglala, ada bunyi "kretek kretek" abis tu gk pernah lg ke pasar malam, pdhal kadang masih pingin main.
BalasHapusbiang lala kemaren gak ada bunyi, tapi kenceng kali muternya, udah macem balapan
HapusYang kemarin ada "kretek-kretek" nya justru ada di perahu naga itu. Dan meski nagih, kayaknya bakal tobat naik wahana ini lagi di pasar malam, safety belt atau safety tools nya sangat mengkhawatikan😅.
HapusBtw, itu pose makan gula-gulanya pasti pencitraan ya kan. Kalau beneran pasti di bagian yang tak tertangkap kamera ada bangkunya😊
ketauan deh pencitraannya hehehe, semoga yang lain tau foto itu hanya pencitraan, karena makan itu lebih afdolnya duduk kan yaa
HapusSeru ya pasar malam. Tapi sayangnya gak bisa main bola lagi._. Padahal rindu masa kecillllll. Gak bisaaa naik kuda keliling lagi. Gak bisa juga naik pesawatan yang keliling itu.
BalasHapusDuhhh rindu masa kecil itu gak akan ada habisnya.
padahal kalo susan masuk aja ke mandi bola, gak ada juga yang larang, karena susan kan kecil
HapusJadi kapan lagi k pasar malam bang?
BalasHapusHahah
jalan jalan aja yaa, kalo naik wahana lagi gak sanggup
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuskau kan memang gitu, senang gak karuan kwkwkw
HapusDuhhh, Bang, anak-anak kecilnya tuh, gemezzz.
BalasHapusLangsung deh muterin lagu Payung Teduh judulnya Masa Kecilku.
awas nyesek
HapusJangan padamkan semangat anak kecil dalam diri bang, selalu ingin tau dan tidak takut gagal hahaha. Belajar menikmati hidup ����☕
BalasHapusbelajar menikmati hidup dengan ngopi ya kan
Hapusdisana berusaha menciptakan kenangan, tapi entah mengapa foto senyum diperahu naga itu terlihat palsu, atau apakah ini pertanda bahwa tak mampu meninggalkan kenyataan dunia sejenak, mendamaikan pikiran didalam kepala?
BalasHapusby : langit yang menangis
perahu naga itu bukan senyum, tapi mangap kwkwk
Hapuskenapa senyumanmu ketika menaiki semua wahana itu duhai abangda, wkwk
BalasHapusSenyumku mengalihkan duniamu? heheheh
Hapusnaik kincir angin sama perahu naga nya
BalasHapusharus bawa obat anti mabuk ni bg
biar eggk puyeng wwkwkwkwkwk
yok mari naik kincir angir beramai ramai biar puyeng rame rame
HapusAnak sapa dah itu terakhir, ini tulisan menyentuh pas udah mau nyampe klimkas malah ngekeh ya bang hahahahah
BalasHapusMau permen kapasnya hihihi
BalasHapusmari sini . . . sikit aja ya jangan banyak banyak
HapusBg, saya anak Medan. Gimana ya join di BlogM? Terimakasih.
BalasHapusmereka ada open recruitment setahun 2x, coba dipantengin aja media sosial instagram mereka @blogger_medan
Hapus(〜 ̄△ ̄)〜
Hai kamu pembaca setia blog saya, jika ingin komentar sebagai akun google pastikan blogger profile kamu sudah disetting bagus ya, atau lebih baik menggunakan name/url. Jangan anonim dong, biar mudah blogwakingnya.
Karena jika komentar kamu menjadi broken link, mohon maaf untuk saya hapus dan tidak saya tampilkan di kolom komentar.
SPAM, WAR COMMENT auto delete.
Salam Hangat . . .